Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Pendidikan dan Tahapan dalam Penyampaian Edukasi Seks pada Anak

Memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Alasan mengapa hal ini sangat penting untuk dilakukan, antara lain adalah untuk memenuhi rasa keingintahuan mereka, mencegah anak dalam melakukan kegiatan seksual yang tidak benar, agar anak tidak terkejut saat ia memasuki masa pubertas.

Selain itu juga pendidikan seks sejak dini dapat menyadarkan anak tentang menjaga organ reproduksi, dan salah satu upaya untuk mencegah kehamilan pada usia dini.

edukasi sex pada anak
Edukasi Sex Pada Anak - Gambar dari Pexel
Namun, sebelum orang tua akan memberikan edukasi seks perlu untuk menyesuaikan dengan umur sang anak.

Pada dasarnya pendidikan seks merupakan suatu upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Adapun Informasi yang diberikan di antaranya adalah pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi, dengan menanamkan moral,komitmen,etika, dan agama supaya tidak terjadi penyalahgunaan pada organ reproduksi mereka.

Lalu apa saja tahapan orang tua dalam memberikan pendidikan seks terhadap anak-anak mereka.
Simak artikel berikut sampai selesai.

Tahapan-tahapan orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak.

1. Pada 0-2 Tahun

Pada usia ini, kamu dapat mengajarkan nya dengan memulai membiasakan mengganti popok atau pakaian nya di dalam ruangan dan biasakan untuk selalu meminta izin, saat ingin hendak membuka baju ataupun celana nya. Selain itu mulailah untuk memberi tahu nama-nama dari setiap bagian kelamin miliknya.
Kenalkan dengan nama yang sesuai, misal penis, vagina, anus, lubang kencing. Upayakan untuk menghindari penggunaan istilah seperti sebutan "titit”, “burung”, dan seterusnya. 
Ajarkan juga anak tentang perbedaan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.
Contoh dari pengenalan perbedaan jenis kelamin yang paling sederhana adalah dengan mengatakan bahwa ibu adalah perempuan dan ayah adalah laki-laki.

2. Pada usia 2-5 Tahun

Pada usia ini mulailah untuk ajarkan anak bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh untuk disentuh oleh sembarangan orang, seperti pada bagian dada, bagian perut, penis dan juga pada bagian vagina, dan bokongnya. 
Ajarkan anak mu apabila ada orang yang menyentuh pada bagian tersebut, ia harus memberitahu kan kepada orang tuanya.

3. Pada usia 5-8 Tahun

Jika sudah memasuki usia 5-8 Tahun mulai jelaskan fungsi reproduksi secara sederhana kepada anak. contoh nya, apabila laki-laki memiliki sperma, dan perempuan memiliki sel telur yang bisa dibuahi saat sudah balig. Jelaskan juga bahwa apabilia sperma bertemu dengan sel telur maka akan menjadi bayi yang tumbuh di perut sang perempuan dan akan dilahirkan lewat vagina.

Disarankan agar dapat menjelaskan secara sederhana mengenai hubungan seks. Anak-anak, mungkin akan mendengar kata seks terutama bila sudah masuk sekolah dasar. Nah,
Saat ia mengucapkan ini, kamu justru jangan panik dan juga jangan langsung memarahinya, lebih baik untuk berikan penjelaskan secara perlahan bahwa, hubungan seks itu adalah peristiwa memasukannya penis dalam lubang vagina dan hal ini hanya boleh untuk dilakukan oleh orang dewasa dalam suatu hubungan pernikahan.

4. Usia 9-12 Tahun

Saat usia ini, jelaskan mengenai apa itu pubertas. Dalam memasuki fase ini, anak mungkin akan menunjukkan tanda-tanda dari pubertas, seperti hal nya payudara yang mulai membesar dan haid pada anak perempuan, sedangkan pada anak laki-laki akan mengalami mimpi basah di mana penis mengeluarkan air mani.
Selain tanda yang telah disebutkan, tanda lainnya adalah tumbuhnya rambut ketiak dan rambut pada bagian kemaluan. Dianjurkan untuk menggunakan media lain seperti menggunakan buku, televisi, atau majalah agar semakin mudah untuk dipahami.

5. Pada Usia 12-18 Tahun

Pada usia ini kebanyakan anak sudah mulai pubertas maka dari itu orang tua harus terlibat aktif dalam kegiatan harian anak.
Coba untuk ikuti hobinya atau bisa juga aktivitas yang digemarinya. Dengan begitu, ia akan merasa lebih nyaman untuk bercerita tentang hal-hal yang ia hadapi dan rasakan, bahkan dalam topik seks.

Posisikan kamu sebagai sahabat dan pendengar yang baik bagi anak-anak mu karena pada fase ini lah anak umumnya cenderung lebih tertutup.

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai pentingnya pendidikan seksual pada anak sejak dini dan tahapan dalam penyampaian edukasi seks pada anak.
Kita semua berharap apabila pendidikan seks pada anak disampaikan dengan baik dan benar serta sesuai tahapan usianya, anak- anak akan lebih terbuka terhadap orang tuanya dan terhindar dari kekerasan seksual yang selama ini sering kita khawatir kan.
Semoga artikel ini dapat memberi manfaat bagi sahabat Ucirego sekalian, dalam menyampaikan edukasi seks pada anak-anak.

Penulis: Leni

Uciregno
Uciregno Uci Regno adalah situs untuk komunitas yang memiliki minat di bidang perkembangan Teknologi dan Life Style.

Post a Comment for "Pentingnya Pendidikan dan Tahapan dalam Penyampaian Edukasi Seks pada Anak"